Review Film 'Geez & Ann'

 


Sutradara: Rizki Balki

Dibintangi: Hanggini, Junior Roberts, Roy Sungkono

Sinopsis

Ann jatuh hati kepada Geez, sang cowok idola di sekolah. Namun yang Ann tidak tahu, ternyata Geez harus melanjutkan studi di Jerman, yang artinya mereka akan berada dalam hubungan jarak jauh. Ia pun harus menghadapi tentangan keluarga, sakit hati, dan muslihat dalam perjuangan cinta mereka berdua. Pada akhirnya, Geez dan Ann kembali mempertimbangkan hubungan mereka berdua.

Review

Film 'Geez & Ann' berpeluang menjadi salah satu yang MENDINGAN di antara banyak film lokal kacau di subgenre ini. Namun film yang diadaptasi dari seri novel karya Rintik Sedu berjudul sama ini belum berhasil keluar dari tipikal film remaja romantis Indonesia yang kata banyak orang cringe dan klise. Terlebih, penuturan film ini terlalu tergesa-gesa sehingga beberapa momen dramatis tidak tersampaikan dengan baik. Alias, nanggung, woy!

Bahkan di bagian klimaks, gue tidak dapat ikut merasakan apa yang sebetulnya Geez rasakan ketika Ann menyebut pria lain di depannya, dan mengatakan bahwa dia telah terikat dengan pria tersebut. Seharusnya momen ini bisa menjadi klimaks yang bikin nangis kejer, tapi eksekusinya... kurang mantap.

Gue kebetulan sudah membaca semua (3) buku di seri Geez & Ann. Gue bisa mengatakan seri buku itu lumayan bagus karena gue mau baca sampai seri terakhirnya. Kemudian gue menyadari bahwa yang bikin gue tersihir oleh seri novel Geez & Ann bukanlah kisahnya, melainkan penuturan Rintik Sedu yang enak dibaca.

Beruntunglah kalian yang sudah membaca versi novelnya, karena rangkaian kalimat Rintik Sedu menurut gue lebih baik daripada versi filmnya. Gue pribadi menyukai cara Rintik Sedu merangkai kalimat di novelnya. Pesannya sampai..., dan kerasa. Meski harus gue akui, terkadang bagian dialog di novel terdengar menggurui. Tapi tetap bisa diterima, kok.

Ngomongin soal dialog, salah satu kekurangan di film ini adalah penuturan dialog. Entah karena kalimat-kalimat itu adalah yang jadi nilai jual novelnya, atau hanya karena bagus, tapi buat gue, perlu adanya penyesuaian. Kesan membaca dialog di versi buku dan di versi film pasti berbeda. Di buku, kalimat-kalimat puitis justru bagus untuk membuat pembaca betah. Tetapi di film, terkadang malah terdengar aneh. Aneh karena karakter berbincang dengan bahasa yang kasual, tetapi tiba-tiba terdengar seperti membaca puisi. Terutama dialog karakter Bayu ketika mencoba menenangkan Ann yang sedang kacau.

Namun di samping itu semua, visual film, audio, dan performa apik Junior Roberts dan Hanggini layak dihargai.

 


 

Skor

Kali ini gue akan ngasih skor ke setiap film yang gue review. Untuk 'Geez & Ann', gue kasih 6/10.

Post a Comment

0 Comments