Jallikattu (2019), Gara-Gara Kerbau

Saat mengunjungi Klik Film berbulan-bulan lalu gue tertarik dengan satu film berposter gahar ini. Namun dengan berbagai alasan gue baru bisa menontonnya hari ini. Dan gue agak menyesal. Jallikattu menawarkan cerita yang sederhana namun menghibur dan sekaligus menegangkan. Film karya Lijo Jose Pellissery ini mampu menyisipkan perasaan kesal kita karena melihat orang sekampung kesulitan mengejar kerbau ngamuk.

 


Di sebuah remote village, terdapat penjual daging bernama Varkey yang telah menjadi kepercayaan bagi warga setempat. Namun di suatu malam kerbau yang seharusnya disembelih justru lepas dari penjagaan Antony, yang diberi tanggung jawab oleh Varkey. Lapasnya kerbau besar itu membuat heboh warga sekampung. Hal itu diketahui warga setelah terjadi kebakaran jerami. Semua laki-laki keluar dari rumah mereka dan ikut mencari kerbau yang direncanakan untuk menjadi hidangan sebuah acara sakral.

Sejak pembukaan babak pertama, film ini sudah terasa begitu intens dengan extreme close up shot, scoring yang menegangkan, dan montase yang menunjukkan keseharian Varkey dan warga kampung itu yang menarik untuk diikuti. Meski pun gue merasa penuturan Lijo Jose Pellissery sedikit berlebihan di awal. Tampak ambisius dengan letupan-letupan elemen thriller yang terlalu terburu-buru.

Namun harus gue akui alur Jallikattu cukup efektif setelah menit ketujuh. Penggambaran warga desa yang sederhana dan perdebatan-perdebatan tentang kerbau ngamuk yang kabur itu juga cukup believeable. Jalinan antar-sekuens yang rapi dan tidak bertele-tele membuat gue bertahan sampai akhir film. Tidak heran kalau film ini pernah membuat geger dunia perfilman sejak penayangannya di festival-festival film internasional.

Dari aspek visual film ini sangat mumpuni, terutama pencahayaan yang berkelas dan jujur bikin geleng-geleng kepala karena kagum. Gambar-gambar yang disuguhkan di film ini sungguh memanjakan mata. Bahkan pada adegan kejar-kejaran di malam hari di hutan yang selayaknya gelap gulita. Namun film ini berhasil membuktikan bahwa meski gelap, kita tetap bisa menikmatinya.

Namun Jallikattu bukan film tanpa kekurangan sedikit pun. Menurut gue kekurangan yang paling terlihat adalah pada bagian karakterisasi yang kurang mendalam dan hubungan emosional antar-karakter tidak terjahit dengan baik. Sehingga sebanyak apapun wajah yang terlihat di layar tidak membuat kita bersimpati. Kemudian tawaran sub-plot yang biasa saja dan terkesan sekenanya, dengan jajaran karakter yang sedikit memusingkan untuk diingat.

Meski pun begitu, Pellissery dan jajaran krunya mampu mengeksekusi kehebohan dan keributan di Jallikattu dengan sangat baik.

Gue harus mengakui bahwa film ini memang layak mendapat perhatian besar karena keunikan cerita dan cara penuturannya. Terlebih, kita biasa disuguhkan film-film India berbahasa Hindi dan tidak pernah menyangka akan ada film Bollywood seheboh ini. Namun sejujurnya ini bukan film yang akan masuk ke dalam daftar film favorit gue karena beberapa alasan.

Skor: 7.7/10


Lo bisa menonton film ini secara legal dan murah di Klik Film.

Klik di sini untuk menonton.

Post a Comment

0 Comments