Army Of The Dead (2021), Ternyata Biasa Aja

Directed by Zack Snyder
Starring Dave Bautista, Ella Purnell, Ana de la Reguera



Zack Snyder, setelah menggemparkan jagat superhero DC dengan ZS' Justice League-nya beberapa waktu lalu, kini kembali dengan film bertema zombie—setelah Dawn of The Dead (2004)—yang bloody dan menegangkan. Walaupun secara kedalaman cerita, karakter, dan teknis visual dalam beberapa bagian agak mengecewakan. Kendati, Army of The Dead bukanlah film yang pantas diremehkan. Film ini cukup menghibur dan sepertinya memang tidak diniatkan untuk menjadi film yang cerdas atau bombastis. Tujuannya jelas: untuk menghibur. Meskipun, ya..., gitu deh.

Menceritakan tentang Bly Tanaka—seorang pemilik casino besar di Las Vegas—yang memberikan misi kepada Scotty Wards untuk membuka brankas berisi uang, namun Las Vegas sudah dikuasai oleh para zombie. Scott membentuk tim dengan keahlian beragam. Jika dia dan timnya berhasil, maka akan ada hadiah besar menantinya.

Jujur saja, sampai satu jam pertama film berlangsung, tidak ada hal yang istimewa. Gue menonton sejam pertama dengan malas karena alurnya terasa membosankan dengan sempalan dialog cringe dan CGI kasar. Namun kebrutalan film ini gue akui cukup berhasil memberi kesan ngeri. Adegan-adegan action-nya juga lumayan, walaupun tidak keren-keren amat.

Gue tidak akan bertele-tele mengulas seperti apa plot Army of The Dead ini. Cukup dengan satu kata: klise. Itu sudah cukup menjelaskan.

Army of The Dead setidaknya memiliki kesegaran ide dalam menggambarkan zombie. Kita sudah sering menonton film zombie bodoh, pincang, dan berlari cepat seperti anjing. Namun Snyder muncul dengan zombie yang bisa berpikir, punya perasaan, dan beranak seperti manusia. Bahkan zombie-zombie di film ini mampu mengelola komunitas mereka sendiri. Mereka juga memiliki raja dan ratu. Namun lagi-lagi gue menyayangkan potensi yang dimiliki film ini. Seharusnya dengan konsep zombie yang seperti itu, rintangan dan ketegangan yang dihadapi bisa lebih greget. Tapi penantian gue akan hal itu sia-sia. Film ini sampai akhir tidak menawarkan apapun selain kata lumayan dan sedikit kantuk.

Ke depannya gue harap Zack Snyder bisa lebih memperhatikan naskah filmnya. Dengan sedikit lagi usaha untuk mengembangkan alur dan elemen dramatisnya, film ini bisa jadi pelipur lara di akhir pekan. Sayang sekali, film ini belum berhasil mendapatkan riuh sorak dan tepuk tangan dari gue.

Meski begitu, film ini sangat layak ditonton. Ada komedi, ada darah, ada juga ketegangan dan kengerian.

Skor: 6,9/10


Post a Comment

0 Comments