Taipei Suicide Story (Short 2020): Sebuah Kontemplasi

Directed by Keff

Starring Vivian Sung, Tender Huang


Bagaimana jika di kotamu bunuh diri adalah hal yang normal? Berapa kira-kira jumlah kasus bunuh diri dalam semalam? Berapa surat kematian yang ditangisi atau diabaikan? 

Film pendek 'Taipei Suicide Story' membantu kita menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas dengan gelaran drama yang singkat tetapi sangat menyentuh. 'Taipei Suicide Story' anehnya tidak terasa semenakutkan yang saya bayangkan sebelum menonton, lebih kepada gelap dan mengerikan. Memang, kondisi semacam itu adalah mimpi buruk, tetapi film ini mengemasnya dengan penuturan yang indah dan bersahaja. Saya seperti sedang membaca surat dari masa depan saya sendiri. Terlebih, narasi soal keterasingan di tengah masyarakat urban bukan lagi hal yang asing kita dengar.

 


Film ini berlangsung selama satu malam di sebuah hotel penyedia layanan bunuh diri. Hotel tersebut adalah tempat di mana tamu menghabiskan waktu semalam untuk merenungkan hidup mereka dan di penghujung malam, mereka memilih untuk tetap memberi hidup kesempatan atau melakukan bunuh diri. Seorang resepsionis, Zhi-hao (Tender Huang), berdiri di belakang mejanya. Setiap saat, dia mempertahankan sikap yang sama seriusnya, bosannya, dan kesalnya. Dia menjaga mejanya tetap rapi, dan meskipun hotelnya bersih dan modern, dia tidak menganggap pekerjaannya glamor. Hari demi hari, dia memeriksa orang-orang ke hotel. Namun, sebagian besar tidak pergi melalui pintu depan. Sebagai gantinya, mereka keluar melalui lift internal yang turun ke dalam perut hotel. Dibungkus dengan kantong mayat putih bersih, para tamu ini (atau mantan tamu) diantar ke tujuan akhir mereka oleh tim pria dan wanita dengan perlengkapan hazmat. Suatu hari, Zhi-hao bertemu dengan seorang tamu perempuan yang selama sepekan belum meninggalkan hotel, yang mana itu melanggar ketentuan hotel. Zhi-hao menegur (atau memarahi) tamu perempuan itu. Merasa bersalah karena bersikap terlalu keras, Zhi-hao pun meminta maaf, dan secara mengejutkan mereka menjadi teman di malam terakhir tamu perempuan itu.

 


Semua itu terdengar seperti sebuah sinopsis singkat untuk film horor semacam haunted place. Namun, kemudian kita menyadari bahwa film ini lebih mengerikan daripada film horor itu sendiri. Tidak ada makhluk halus, tidak ada monster jahat, tidak juga zombie, tetapi kenyataan bahwa ada banyak orang terasing di tengah kota yang ramai dan indah lebih menakutkan. "Bagaimana jika kita adalah orang yang tersisih dari masyarakat?", "Bagaimana jika tidak ada yang memahami kita?", dan pertanyaan-pertanyaan lain semacam itu menghantui kita (atau setidaknya saya) selama menonton 'Taipei Suicide Story'.

Alurnya sederhana. kita mengikuti karakter Zhi-hao, dan "persimpangan" singkat hidupnya dengan kehidupan seorang tamu hotel, yang diperankan oleh Vivian Sung. Tak lama setelah pertemuan awal mereka yang tidak mengenakkan, keduanya bertemu dan berdamai. Mereka bahkan mulai mengembangkan rasa suka satu sama lain. Namun waktu terus mengalir ke depan, ke malam keputusannya, menuju ngarai yang tidak bisa kita lihat dengan jelas. 

Meski berlangsung dengan cukup "senyap", 'Taipei Suicide Story' memuat komedi gelap yang memaksa saya untuk menertawakannya dengan getir. Misalnya saat para petugas pembersih mayat orang bunuh diri juga bisa merasa bosan (karena pekerjaan) dan penampakan juga percakapan soal pekerjaan (membersihkan kamar tamu yang bunuh diri) terlihat sangat wajar bagi mereka. Saya tidak pernah membayangkan bunuh diri akan menjadi komoditas dan menghadirkan pekerjaan bagi masyarakat sebelum menonton film ini. Sejujurnya, saya mendukung hak setiap individu untuk menentukan hidup mereka dengan cara apapun, tetapi saya tidak tahu bagaimana harus bereaksi terhadap apa yang terjadi di film ini, terlalu gelap untuk saya lihat.

 

 

Karakter yang diperankan oleh Vivian Sung menyiratkan apa yang dikatakan Albert Camus soal bunuh diri, "Pada akhirnya orang memerlukan keberanian lebih untuk melanjutkan hidup ketimbang bunuh diri." "Taipei Suicide Story' merupakan film yang mengajak kita kembali merenungkan banyak hal tentang hidup, dan apakah bunuh diri memang sebuah pilihan yang bisa kita ambil sebagai respons kita pada kenyataan. 

'Taipei Suicide Story' tersedia di MUBI.


Post a Comment

0 Comments