[REVIEW] BACKSTAGE (2021)

Directed by Guntur Soeharjanto

Starring Vanesha Prescilla, Sissy Prescillia, Karina Suwandi, Verdi Solaiman, Roy Sungkono, Achmad Megantara, Aulia Sarah

 



Akhir tahun menjadi lebih hangat setelah menonton film Backstage (2021) yang menceritakan tentang keluarga lewat hubungan adik-kakak yang menjadi rumit karena persoalan mimpi. Elsa Anindita (Vanesha Prescilla) sangat ingin menjadi seorang aktris terkenal. Syaratnya, dia harus mau menjadi penyanyi terlebih dahulu untuk meraih kepercayaan publik. Namun, Elsa tidak pandai bernyanyi sehingga Sandra (Sissy Prescillia), kakaknya, harus menjadi penyanyi bayangan untuk membantu Elsa. Hal tersebut tampak lancar-lancar saja pada awalnya, hingga seorang penyanyi dari label yang sama, Michael Nara (Megantara) mengancam Bayu sang produser (Verdi Solaiman) dengan video yang dapat mengungkap fakta tentang Elsa.

Hal-hal yang Saya Suka

Seperti film-film Guntur yang lain, Backstage (2021) juga berhasil sebagai film drama walaupun naskah yang ditulis Robert Ronny, Titien Wattimena, dan Vera Varidis klise dan generik. Namun, film Backstage tetap bisa dinikmati. Belum lagi, lagu-lagu yang dipilih sebagai lagu latar easy-listening sehingga saya yakin penonton tidak akan mempermasalahkan plot yang generik itu. Di samping itu, chemistry duo Vanesha Prescilla dan Sissy Prescillia sebagai adik-kakak juga mempunyai andil yang cukup besar untuk film ini (pilihan tepat memilih mereka menjadi pemeran utama).

 

"Banyak banget yang palsu di dunia ini, El. Banyak banget." --Michael Nara

 

Film Backstage, meskipun cukup menyenangkan, tidak bisa disebut sebagai film drama musikal yang baik. Terdapat kesan palsu setiap kali karakter bernyanyi (kecuali Sissy Prescillia yang memang bernyanyi dengan suara asli). Namun, persoalan teknis itu tidak mengganggu sama sekali karena elemen drama di film ini sangat kuat. Saya sangat menikmati film ini sebagai film drama. Pada dasarnya saya selalu suka film drama garapan Guntur walaupun film itu tidak terlalu sukses secara holistik (misalnya Ayat-ayat Cinta 2, Rumput Tetangga, Belok Kanan Barcelona). Setidaknya elemen drama itu dieksekusi dengan efektif. Bahkan di film horor seperti Lampor, yang menonjol adalah bagian dramanya.

Film Backstage juga mengusung tema yang segar. Seperti yang kita tahu, baik film romantis maupun keluarga, belum ada yang mengusung tema seperti ini. Memasukkan unsur musik adalah pilihan yang tepat. Jadi, meskipun film ini tidak bisa dinikmati sebagai sebuah cerita, penonton tidak terlalu rugi karena tetap mendapat suguhan musik. 

Film ini juga mengajak kita mengenang suasana konser musik (baik konser langsung maupun konser yang kita tonton di televisi) yang diramaikan oleh para penggemar. Rasanya seperti sudah lama sekali kita tidak berkumpul seperti itu. Di bioskop saya menonton film Backstage, penonton tidak lebih dari sepuluh orang. Namun, bioskop terasa lebih penuh ketika adegan menyanyi berlangsung. 

 

Hal-hal yang Kurang 

Terdapat beberapa hal yang menurut saya kurang di film ini. Selain akting Vanesha yang pada beberapa bagian terasa over-acting, peran ibu (Karina Suwandi) juga tidak mendapat porsi yang pas. Sampai pertengahan film, peran ibu tidak memiliki kontribusi apapun selain megangin kamera saat Vanesha mengikuti audisi. Jika peran ibu mendapatkan porsi yang cukup, klimaks film ini pun akan lebih terasa konflik keluarganya. Sayang sekali. Namun, saya mengerti maksud penulis di sini. Mereka hanya ingin memusatkan perhatian pada karakter Elsa dan Sandra dan konflik anak sulung dan anak bungsu. 



Kesimpulan

Film Backstage (2021) merupakan drama keluarga yang ringan dan mudah dinikmati semua kalangan. Dengan musik di dalamnya, Backstage berhasil memberi kesan hangat dan harmonis.  Kalau kamu ingin merayakan tahun baru bersama keluarga, atau kamu yang tidak bisa merayakannya bersama keluarga, tontonlah Backstage (2021). Film ini menjadi salah satu film Indonesia paling menyenangkan tahun ini.

Post a Comment

0 Comments