The Woman Who Ran (2020): Perempuan, Pernikahan, Persahabatan, dan Kesendirian



Sepertinya suara Hong Sang-soo tidak akan pernah habis di dalam sinema, justru kian nyaring seiring waktu. The Woman Who Ran (2020) memfasilitasi suara dan nuansa Hong dengan tembakan-tembakan kamera khas film-film Hong Sang-soo dan eksplorasi isu yang mendalam (jika kita mau meluangkan sedikit waktu untuk mencermatinya).

The Woman Who Ran memiliki plot yang sangat sederhana -- sebagaimana film Hong Sang-soo belakangan -- tetapi memiliki kedalaman narasi. Menceritakan Gam-hee (Kim Min-hee), seorang florist muda (pekerjaannya tidak terlalu penting untuk film ini, jadi diabaikan pun tak apa) yang mengunjungi tiga teman perempuannya saat suaminya sedang melakukan perjalanan bisnis. Gam-hee tidak pernah meninggalkan suaminya sehari pun sejak mereka menikah. Namun, meski teman-temannya mengkhawatirkan kondisinya, Gam-hee selalu menyangkal dan merasa baik-baik saja. Dia juga selalu merasa dicintai setiap harinya meski dia tidak terlalu yakin sebesar atau sebanyak apa cinta yang dia rasakan (dalam film, Gam-hee mengatakan bahwa dia merasakan 'sedikit' cinta setiap harinya). Pada intinya, Gam-hee tidak memiliki masalah dengan suaminya.

Sebagai sebuah movie-novella, film ini cukup kaya secara naratif. Berbasis dialog, tidak bisa disangkal bahwa film ini memang tidak entertaining dan cenderung membosankan untuk sebagian audiens. Namun, bukan berarti film ini berjalan tanpa konflik. Dari semua sesi (tiga), kita diperdengarkan kebahagiaan, kemarahan, sekaligus harapan lewat dialog-dialog santai namun dalam untuk diselami.


Kim Min-hee (kiri) dan Song Seon-mi (kanan) dalam The Woman Who Ran (2020). Kim Min-hee dikenal lewat film-film Hong Sang-soo. Namun, paling dikenal melalui perannya sebagai Lady Hideko di The Handmaiden (2016) karya Park Chan-wook.






Orang pertama yang dikunjungi Gam-hee adalah Young-soon (Seo Young-hwa) -- jauh lebih tua dari Gam-hee. Gam-hee membawakan Young-soon daging untuk makan malam. Bersama Young-ji, teman sekamar Young-hwa, mereka memanggang daging sambil membicarakan banyak hal dalam kehidupan mereka beberapa waktu terakhir. Kesehatan, pekerjaan, real estate, kucing, hingga laki-laki. Mereka, terutama Young-soon, juga mempertanyakan standar yang cukup aneh (atau unik?) Gam-hee dalam bersuami-istri.

Kunjungan kedua, Gam-hee menemui Su-young (Song Seon-mi), seorang produser pertunjukan tari yang tingal di apartemen semi-bohemian di tengah hiruk-pikuk Seoul. Su-young, dari apa yang dia ceritakan pada Gam-hee, terdengar kesepian. Dia juga berbicara tentang kehidupan kencannya yang rumit. Pada saat mengobrol, seorang laki-laki muda menekan bel rumah Su-young dengan agresif. Su-young membukakan pintu hanya untuk mengomeli laki-laki obsesif yang pernah berkencan dengannya itu. 

Pada kunjungan terakhirnya, Gam-hee menemui teman lama, Woojin. Woo-jin (Kim Sae-byuk), yang adalah seorang manajer bioskop dan pusat kesenian di Seoul. Dia memiliki karakter yang sedikit tajam -- membuat pertemuannya dengan Gam-hee agal canggung.Mereka membicarakan masa lalu, dan seorang novelis terkenal sekaligus suami Woo-jin (yang juga pernah menjalin hubungan dengan Gam-hee di masa lalu -- diperankan Kwon Hae-hyo). Pertemuan Gam-hee dengan mantannya menjadi pertemuan paling intens di film ini.

Kepekaan Hong dalam meramu dialog membuat film ini lebih nyaring daripada kedengarannya. Beberapa dialog bisa dipahami (baca: disadari) ketika film berakhir dan penonton menjalani kehidupan sehari-harinya (lagi). "Ah, ternyata ini yang film itu maksud." Atau bisa lebih provokatif dari itu.

Seperti yang Peter Bradshaw (pengulas film di Guardian) katakan, The Woman Who Ran (2020) bisa jadi kritik terhadap sexual politic Korea Selaran, atau sekadar rangkaian pertemuan biasa yang berbeda. Makna yang disematkan Hong bisa langsung diterima penonton atau tumbuh dalam pikiran dan suatu saat akan disadari.

_______________________

Directed by Hong Sang-soo

Starring Kim Min-hee, Kim Sae-byeok, Song Seon-mi, Lee Eun-mi, Seo Young-hwa, Kwon Hae-hyo





Post a Comment

0 Comments