My Sassy Girl (2022), Film Remake yang Kurang Rasa


Falcon Pictures akhirnya merilis My Sassy Girl yang merupakan bagian dari proyek remake film-film populer Korea Selatan. Saya menyambut baik proyek ini meski tetap skeptis karena beberapa film produksi Falcon Pictures belakangan ini sangat mengecewakan. Optimisme saya tetap terjaga karena sutradara yang menggarap film-film dalam proyek ini (setidaknya) punya catatan yang lumayan. Mulai dari Hanung hingga Fajar Bustomi. 

My Sassy Girl merupakan remake dari salah satu film romansa favorit saya, yang dibintangi oleh Cha Tae-hyun dan Jun Ji-hyun. Di tangan Kwak Jae-yong, My Sassy Girl menjadi sajian yang nyeleneh, lucu, dan mengharukan. Lalu, bagaimana jika My Sassy Girl berlatar di Indonesia modern dan digarap oleh sutradara seri film Dilan? 

Premisnya sudah pasti sama. Narasinya pun sama. Namun, dari segi penulisan, banyak penyesuaian. Tentu saja yang paling kentara adalah karakter, latar waktu, dan budaya yang ditampilkan. Karakter utamanya bernama Gian (Jefri Nichol) dan Sisy (Tiara Andini). Film rekame ini berlatar di Jakarta dan kelihatannya mereka berdua suka minum-minum (mungkin biar pertemuan ikonik di film aslinya bisa direka-ulang).

Ya, banyak adegan ikonik yang coba direka-ulang meski dengan penyesuaian-penyesuaian, seperti halnya film Bebas dan Sweet 20. Namun, apakah My Sassy Girl berhasil menjadi sajian yang enak ditonton? Buat saya, tidak. Tiap elemen di dalam film ini seperti kekurangan bumbu!


Cons

Pertama, color grading. Tingkat saturasinya berlebihan sehingga warna-warna yang muncul sangat mencolok. Menurut saya sangat tidak cocok dengan ceritanya yang (seharusnya) quirky dan fun. Mungkin alasan di balik pewarnaan ini adalah ingin memisahkan film ini dari unsur realisme. Tapi, buat saya bagian ini terlihat berlebihan.

Kedua, scoring. Ini bukan masalah besar, hanya saja kurang nendang. Kurang pas, tapi tak mengganggu.

Ketiga, akting. Film ini jelas disetir hanya oleh dua protagonisnya. Jefri Nichol sebagai kiblat menunjukkan performa yang apik (saya tidak mempermasalahkan keluhan seperti "terlalu ganteng"). Namun, Tiara Andini sebagai Sisy tidak menunjukkan penampikan yang konsisten. Di satu bagian dia bagus, di bagian lainnya tidak. Hal yang paling ikonik dari protagonis perempuan ini adalah keketusan, kemisteriusan, dan sikap bossy-nya.Tiara Andini terlalu kaku. Bahkan, menurut saya, dia tidak terlihat sassy, tapi lebih ke tukang marah-marah nggak jelas. Seperti Gian memanggil Sisy, sebaiknya film ini ganti judul menjadi "Cewek Ajaib" saja. Saya mengapresiasi penampilan Tiara Andini, dia punya potensi. Tapi, seharusnya jangan langsung dibebani karakter utama. Dia belum mampu. 

Keempat, rasa. Film ini kurang rasa. Setengah matang dan seperti tak dibumbui. Saya membayangkan bagaimana jika film ini tidak plek-plekan sama dengan versi aslinya. Misal, gaya penceritaan tidak dibuat episodik. Mungkin gaya penceritaan semacam ini kurang cocok dengan Fajar Bustomi.

Kelima, sensitivitas dan pacing. Ini yang paling terasa. Beberapa momen terasa hambar karena timing-nya kurang pas. Seperti adegan Sisy memanggil Gian dari ruang kontrol stasiun. Harusnya itu jadi momen yang luar biasa. Atau, adegan perpisahan di stasiun yang bisa dibuat sedikit lebih dramatis lagi. 



Pros

Ada beberapa bagian yang membuat saya nyengir dan tertawa kecil. Misalnya karakter ayah Gian yang diperankan oleh Surya Saputra. Sama seperti versi aslinya, karakter ini mengemban beban komedi walau hanya muncul sebentar. Selain itu, Jefri Nichol memerankan Gian dengan sangat baik. Apa lagi ya, yang bagus? Sepertinya itu saja.

+++

My Sassy Girl berakhir menjadi sajian yang kurang rasa. Namun, beberapa elemen masih bisa dinikmati. Kamu bisa kenyang, tapi kurang puas.

Meskipun memiliki banyak kekurangan, My Sassy Girl versi Falcon Pictures perlu dihargai. Saya melihat ada upaya yang serius walau pada akhirnya gagal memberikan tontonan yang -- setidaknya buat saya -- menghibur. Semoga film remake berikutnya lebih baik. 

*Falcon, bikin film original yang bagus, dong. Jangan remake mulu!

___________________________

Directed by Fajar Bustomi

Starring Jefri Nichol, Tiara Andini, Surya Saputra, Indy Barends, Ferry Salim, Mahen, Nuca, and more. 

Post a Comment

0 Comments