Ngeri-Ngeri Sedap (2022), Bukan Bene Biasa


Seperti judulnya, film ini memang ngeri-ngeri sedap, ujungnya bikin orang satu studio nangis. Bene Dion datang dengan sensitivitas, kesederhanaan, dan cinta di film terbarunya ini. Ngeri-ngeri Sedap adalah bukti bahwa Bene Dion sudah matang sebagai seorang penulis dan sutradara. Setelah film tamat, saya tidak langsung beranjak. Sambil mengusap air mata di pipi, saya membaca credit scene sampai selesai. Saya hanya ingin memastikan sekali lagi bahwa film ini dibuat oleh seorang komika, dan dibintangi juga oleh komika. Saya kemudian berpikir, jangan-jangan ada banyak komika yang memiliki bakat menulis, menyutradarai, dan akting sebaik mereka. Ayolah, sutradara, casting directors, dan para produser Indonesia, jangan kasih mereka perawan ngelawak mulu. Kevin Hart aja bisa main peran serius. Lihat juga Ngeri-ngeri Sedap ini, Gita Bhebhita minimal harus masuk nominasi aktris terbaik FFI!

Saya masih terpukau dengan debut penyutradaraan Muhadkly Acho dan kini dikejutkan lagi dengan Bene dan kawan-kawan agak laen ini? Luar biasa.

Ngeri-ngeri Sedap menampilkan cerita keluarga Batak, di dekat Danau Toba, dan diperankan oleh orang asli Batak. Sejak lima detik pertama film, saya yang belum pernah ke Sumatera Utara sama sekali, mendengar celetukan penonton di belakang saya, "Wah, Batak kali ini pilem!" Saya pun merasa seperti bisa melihat kebatakan itu lewat lagu-lagu yang diperdengarkan. Kalau kebatakan ini bisa dialami, ya film ini bisa memberi pengalaman itu. 


Keluarga Pak Domu - @bene_dion


+++

Film ini Bene buka dengan memperkenalkan karakter-karakter penting. Dimulai dari Pak Domu (Arswendi Beningswara) yang sedang nongkrong di lapo bersama bapak-bapak lainnya. Seperti Bapak-bapak pada umumnya, mereka pamer kesuksesan anak. Namun, Pak Domu justru malu saat yang lain memuji kesuksesan anak ketiganya, Gabe (Lolox) yang merupakan seorang pelawak. Pak Domu berdalih bahwa itu hanya sementara, nantinya Gabe akan menjadi hakim atau jaksa. Kemudian, kita dikenalkan dengan karakter Domu (Boris Bokir) si sulung yang bekerja di BUMN, yang akan segera menikah dengan Teteh-teteh Sunda geulis yang diperankan Indah Permatasari. Namun, Pak Domu tidak setuju. Katanya, anak pertama harus meneruskan adat Batak, maka menikah pun harus dengan perempuan Batak. Beralih ke anak bungsu, Sahat (Indra Jegel) yang tinggal di Jawa, mengurus Pak Pomo alih-alih orangtuanya di kampung. Sementara anak perempuan Pak Domu satu-satunya, Sarma (Gita Bhebhita) bekerja sebagai PNS dan tinggal di rumah bersama orangtua. 

Konflik dimulai ketika Pak Domu dan Mamak Domu berpura-pura ingin bercerai untuk memancing anak-anak mereka yang merantau pulang. Mereka pun pulang, dan cerita mulai menebal. 

Film ini sanggup membicarakan peran orangtua, peran anak laki-laki dan perempuan, dan persinggungan budaya modern dan tradisional dengan sangat baik. Bene mengemasnya dengan teknik dan naskah yang solid dan komedi-drama yang pas. 

Saya tidak akan menyebut film ini sebagai film komedi. Ngeri-ngeri Sedap justru 90% film drama. Adegan-adegan komikal — yang justru dibebankan kepada Arswendi dan Tika — disampaikan dengan mulus lewat situasi-situasi, bukan tipe komedi yang biasa kita saksikan di banyak film komedi Indonesia (komedi yang muncul dari tingkah laku konyol). Kedua elemen ini, drama dan komedi, mampu dipadukan dengan mulus.



+++

Bene berada di jalan yang tepat. Seperti yang sudah saya katakan di awal, Bene sudah matang sebagai seorang sineas. Apa yang kita lihat di debutnya (Ghost Writer), kita lihat juga di film ini, tapi jauh lebih baik. Mungkin ini yang namanya karya dari hati dibarengi kemampuan yang mumpuni. 

Saya tidak ingin spoiler, tapi saya juga sangat ingin mengapresiasi adegan klimaks film ini. Mudah-mudahan ini tidak termasuk spoiler, ya. Adegan klimaks di film ini sangat nonjok. Menurut saya, bagian ini adalah bagian terbaik. Bagian ini merangkum kemampuan Bene menyutradarai film, betapa briliannya naskah film ini, dan betapa keren akting para pemeran. Adegan yang sangat intens ini dibuat dengan sangat baik. Saya nangis bukan cuma karena bagian itu sangat mengandung bawang, melainkan juga karena terharu ada film Indonesia yang seperti ini. Bahkan, saya masih berkaca-kaca saat menulis ulasan ini. 

Ngeri-ngeri Sedap jelas merupakan salah satu film Indonesia terbaik tahun ini. Sebuah paket komplit yang akan memanjakan matamu saat nonton—sinematografinya indah, memanjakan telingamu—lagu-lagu Batak memang juara, dan bisa bikin kamu nangis—jadi siapkan tisu dari rumah. 

Bene Dion sebagai sineas bukanlah Bene biasa. Mari kita tunggu karya beliau berikutnya! 

_____________________________

Directed by Bene Dion Rajagukguk

Starring Arswendi Beningswara Nasution, Tika Panggabean, Boris Bokir Manullang, Gita Bhebhita, Lolox, Indra Jegel


Post a Comment

0 Comments