Ali & Ratu Ratu Queens (2021), Memaknai Rumah dan Keluarga dengan Cara yang Indah

Directed by Lucky Kuswandi

Written by Gina S. Noer, Muhammad Zaidy

Starring Iqbaal Ramadhan, Marissa Anita, Happy Salma, Nirina Zubir, Tika Panggabean, Asri Welas, Aurora Ribero, Cut Mini Theo, Bayu Skak





Ali & Ratu Ratu Queens (2021) menandai kembalinya sang maestro Lucky Kuswandi dengan tema metropolitannya yang selalu menghangatkan batin penontonnya. Setelah Selamat Pagi, Malam (2014) yang memotret hal-hal di balik gemerlap Jakarta, kini Lucky Kuswandi, bersama Gina dan Zaidy menjadikan New York sebagai latar cerita. 

Ali dan Ratu Ratu Queens (2021) merupakan film coming of age yang menceritakan seorang anak laki-laki bernama Ali yang kesepian setelah ayahnya meninggal dunia. Hidupnya penuh kekosongan sejak usia lima tahun, kala itu ibunya pergi ke New York untuk mengejar impiannya sebagai penyanyi, tetapi tidak pulang dalam waktu lama. Sehingga keluarga besar menganggap ibu Ali minggat dan tidak bakal kembali. Suatu hari Ali menemukan tumpukan surat di dalam laci peninggalan ayahnya. Di antara surat-surat itu terdapat dua tiket pesawat menuju New York dari sang ibu. Ali yang awalnya sudah pasrah pun kembali percaya bahwa ibunya masih peduli. Ali berangkat ke salah satu kota terbesar di Negeri Paman Sam itu dengan bekal tekad untuk menemukan ibunya, meski dia tidak memiliki informasi apapun mengenai keberadaan perempuan yang dia rindukan itu.

Dari awal, film ini sudah memberi kita hook sempurna untuk menciptakan mood drama keluarga yang comforting. Film ini secara perlahan menumbuhkan rasa simpati kita terhadap karakter-karakternya yang unik dan memorable. Misalnya karakter tante-tante rempong yang ingin membuka restoran di Queens, Eva (Aurora Ribero) si anak Indonesia yang kelamaan tinggal di New York, dan Mia (Marissa Anita), ibu Ali, yang kompleks. Sangat mudah bagi penonton untuk menyimpan karakter-karakter di film ini di hati mereka.

Ali & Ratu Ratu Queens berusaha menceritakan kisah pendewasaan seorang remaja yang kehilangan ibunya. Film ini memperlihatkan bagaimana seorang Ali yang amat rindu dengan sosok ibunya, sekaligus khawatir apakah dia akan menemukan sosok itu, tanpa informasi yang berarti. Ali pergi berbekal tekad (dan tentu saja duit) ke New York. It's a fucking New York, bukan Ciwastra atau Dayeuh Kolot. Itu juga mungkin hal yang akan gue lakukan demi mencari sang ibu yang pergi lima belas tahun lalu tanpa kabar dalam tentang waktu tersebut. Apakah ibuku masih hidup? Kalau ya, di mana dia? Kalau tidak, kenapa? 


Ali yang setengah putus asa mengambil kesempatan itu untuk mencari sang ibu. Penggambaran sosok Ali yang polos, naif, dan penuh kebingungan memang cukup relevan dengan remaja pada umumnya. Pergi ke New York modal nekat tanpa mencari tahu berapa harga kamar hotel di sana, dan tanpa informasi alamat rumah ibunya. Kemudian bertemu empat tante-tante penuh warna yang akhirnya membantu dia. 


Petualangan Ali menjadi perjalanan bermakna bagi gue sebagai penonton yang coba memahami apa arti rumah dan keluarga sesungguhnya. Ali, yang sepanjang usianya hidup bersama ayahnya yang sakit-sakitan, menunggu ibunya yang tak kunjung pulang. Dia merasa kosong. Untuk mecari kepingan dirinya yang hilang, dia memutuskan untuk berkelana. Pencarian makna rumah dan keluarga berakhir dengan kesimpulan yang cukup dewasa.


Resolusi konflik Ali & Ratu Ratu Queens tidak klise dan main aman seperti yang kita lihat di beberapa film drama keluarga. Film ini menggambarkan akhir cerita yang multitafsir, tetapi kalau boleh gue simpulkan, Ali akhirnya mengerti bahwa rumah dan keluarga punya arti luas. Kita bisa membangun rumah baru tanpa merobohkan yang lama, kita bisa hidup di keluarga baru tanpa menyingkirkan yang lama. Adil, rapi, dan heartwarming. Proses pendewasaan Ali bukan pada apakah dia memilih ibunya, atau tante-tante Queens, melainkan cara dia menyikapi dirinya dan masalahnya. 


Film ini menambah daftar jajaran film Indonesia terbaik. Gue berharap ke depan sinema kita semakin berkembang secara kualitas. Gue melihat potensi itu. Dulu jarang sekali gue menjadikan film Indonesia sebagai favorit, sekarang gue punya beberapa pilihan yang bagus. Itu perkembangan yang baik. 


Tonton film ini di Netflix! 


Skor: 8,5/10





Post a Comment

0 Comments